Nah, jadi Pentakosta dalam Perjanjian Baru yang terjadi dalam Kisah Para Rasul 2 adalah penggenapan dari apa yang ditulis dalam Yoel 2:28-29.
Penggenapan awal nubuatan pencurahan Roh Kudus terjadi pada hari Raya Pentakosta atau hari raya penuaian memiliki pemahaman bahwa, ini yang luar biasa, pencurahan Roh Kudus berhubungan erat dengan penuaian. Saya percaya tidak ada yang kebetulan kalau Tuhan sudah menetapkan, Tuhan pasti punya rancangan yang luar biasa. Hari Raya Pentakosta Perjanjian Lama, orang Yahudi merayakan penuaian, nah hari raya Pentakosta Perjanjian Baru yang kita tahu adalah hari dicurahkannya Roh Kudus, tepat di saat hari raya penuaian itu. Sehingga kita mengambil sebuah kesimpulan bahwa pencurahan Roh Kudus, pasti ada hubungannya dengan penuaian.
Mari kita baca sama-sama sekali lagi: pencurahan Roh Kudus berhubungan erat dengan penuaian.
Sehingga bisa kita simpulkan, tiga ciri Pentakosta adalah:
Pentakosta yang kedua, diinisiasi dari pelayanan seorang Hamba Tuhan bernama William J Seymour (1870-1922)
Pada tanggal 14 April 1906, Seymour mengadakan kebaktian yang pertama di Azusa Street. Nah, beliau mengadakan ibadah yang pertama di tempat itu. Dan luar biasa, sama seperti pencurahan Roh Kudus yang pertama yang bisa kita lihat dalam ibadah yang diadakan oleh William Seymour di situ oleh Times dari Los Angeles diceritakan ada pemandangan yang ramai, dan ocehan di tempat itu dan ratusan orang memenuhi tempat itu.
Jadi, ciri khas Pentakosta yang pertama sudah dipenuhi:
Oleh karena itu gerakan yang dimulai oleh William Seymour, diakui oleh Bapak-Bapak Gereja, Pentakosta khususnya, adalah sebuah pergerakan yang namanya Pentakosta yang Kedua. Dan kita tahu Gerakan Pentakosta Modern yang dimulai di Azusa Street ini telah menghasilkan 700 sinode pentakosta di seluruh dunia, dan belasan ribu gereja pentakosta independen lainnya dengan hampir 700-an juta insan pentakosta di seluruh dunia saat ini (data ini dikeluarkan oleh Center for Christian study, Gordon Conwell Theological Seminary).
Ini sebuah kegerakan yang tidak mungkin terjadi tanpa Roh Kudus. Amin! Hanya Roh Kudus yang bisa melakukan pekerjaan yang besar ini. Ini adalah sebuah tonggak sejarah dalam perjalanan Gereja.
Dan luar biasanya, di tengah gegap gempita Pentakosta Ketiga, William Seymour bernubuat:
“Dalam seratus tahun yang akan datang, akan ada kebangunan rohani lain seperti yang terjadi di Azusa dan kemuliaan Shekinah akan kembali dan kegerakan Allah tersebut akan lebih besar dan lebih luas dari yang terjadi di Azusa. Tidak hanya terjadi di satu tempat atau kepada beberapa orang saja, melainkan akan menjangkau seluruh dunia. Dan kegerakan itu tidak akan berakhir, bahkan sampai kedatangan Tuhan!”
Kami di Tim Teologi kagum karena kami tahu bahwa Pak Niko tidak pernah tahu sebelumnya bahwa William Seymour bernubuat seperti ini, jadi ini bukan “cocokologi”. Tetapi yang menarik:
Itu sekilas tentang sejarah lahirnya visi Pentakosta Ketiga.
Mengapa harus ada Pentakosta Ketiga? Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menyelesaikan Amanat Agung. Luar biasanya,
Oleh karena itu kita bisa mengambil kesimpulan, mengapa Pentakosta Ketiga harus ada:
Itu adalah sebuah jawaban, sebuah pemikiran, kenapa Tuhan mengadakan Pentakosta Ketiga dan kita bersyukur kita sebagai orang Indonesia, Tuhan beri kepercayaan ini kepada kita, from east to west. Kita yang ada di timur akan membawa api Pentakosta Ketiga ini dari timur ke barat dan sampai kembali ke Yerusalem. Dengan tujuan, tidak lain dan tidak bukan, untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan sebelum Tuhan Yesus datang yang Kedua kali.
Amin.